Jumat, 28 September 2012

Regulasi Liga Champion Bagian 1 (Sistem Kompetisi)

Menjalankan sebuah kejuaraan profesional tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, jika tidak di sertai dengan sebuah peraturan (regulasi) yang jelas tentu semua kegiatan pelaksanaan akan berantakan. Hal itulah yang membuat UEFA selaku pihak pengelola kompetisi antar klub terbesar di seluruh dunia, Liga Champion, menetapkan sebuah peraturan yang baku. Peraturan ini tentunya mengikat dan tidak pilih kasih sehingga sebuah kejuaran Liga Champion bisa menjadi besar dan digemari di seluruh penjuru dunia.
Lantas bagaimanakah regulasi yang di tetapkan oleh UEFA tersebut ? berikut ini adalah Regulasi Liga Champion Bagian I yang akan rekan-rekan ketahui.

Sistem Kompetisi
1. Kompetisi Liga Champion Terdiri dari :
a. Fase kualifikasi untuk Liga Champion :
 - Kualifikasi putaran pertama
 - Kualifikasi putaran kedua
 - Kualifikasi putaran ketiga
b. Play-off
c. Liga Champion :
 - Penyisihan grup (enam pertandingan per klub)
 - Babak 16 besar
 - Perdelapan final
 - Semi-final
 - Final

Fase kualifikasi 
Di fase kualifikasi ini digunakan sistem gugur (knock out system) dimana setiap klub bertanding dua kali (kandang dan tandang). Tim yang unggul dalam aggregat (selisih) gol dari kedua pertandingan tersebut, lolos ke babak selanjutnya. Seluruh tahap kualifikasi (putaran pertama, kedua, dan ketiga) serta babak play-off, seluruhnya menggunakan sistem seperti ini.
Klub yang kalah di kualifikasi pertama dan kedua secara otomatis tersingkir dari kujuaraan Liga Champion, sedangkan klub yang kalah di kualifikasi putaran ketiga mendapat jatah untuk tampil di babak play-off kejuaraan Europan League, sementara itu klub yang kalah di babak play-off mendapatkan tempat secara langsung di penyisihan grup Europan League. Peraturan lainnya di babak penyisihan ini adalah, setiap klub yang berasal dari satu negara tidak akan pernah bertemu.

Penyisihan grup
32 klub yang lolos ke penyisihan grup ini akan di bagi kedalam delapan grup di mana setiap grupnya terdiri dari empat klub. Klub yang berasal dari asosiasi (negara) yang sama tidak akan di letakkan di dalam satu grup. Setiap tim akan bertanding dua kali (kandang-tandang) menghadapi tiga tim lainnya yang berada didalam satu grup. Setiap kemenangan mendapatkan tiga poin, imbang satu poin, dan kalah tidak mendapatkan poin.
Jika setelah semua pertandingan di babak penyisihan grup ini dilangsungkan terdapat dua atau lebih tim yang memiliki poin yang sama, untuk menentukan peringkat tim digunakan sistem seperti berikut :
  • Jumlah poin yang di dapat dari pertandingan antara tim yang bersangkutan
  • Selisih gol di antara tim yang bersangkutan
  • Jumlah gol yang di buat terhadap tim yang bersangkutan
  • Jumlah gol tandang yang di buat oleh masing-masing tim yang bersangkutan
Jika persyaratan di atas masih menghasilkan hasil yang berimbang maka sistem yang di gunakan adalah :
  • Selisih gol dari seluruh pertandingan yang telah di mainkan
  • Jumlah gol yang di buat selama babak penyisihan grup
  • Jumlah tertinggi akumulasi koefisien klub yang bersangkutan beserta asosiasinya selama lima tahun terakhir
Delapan juara grup dan runner-up grup di babak penyisihan ini lolos kebabak 16 besar, peringkat ketiga akan diturunkan di babk 32 besar Europan League, sedangkan peringkat empat grup akan terseliminasi. Empat tim peringkat tiga terbaik yang akan tampil di babak 32 besar Europan League, peringkat terbaiknya di susun berdasarkan
  • Jumlah poin yang di peroleh selama babak penyisihan grup
  • Selisih gol terbesar
  • Jumlah gol yang di buat
  • Jumlah gol tandang yang di buat
  • Jumlah kemenangan yang di raih
  • Jumlah kemenangan tandang yang di raih
  • Akumulasi koefisien klub selama lima musim terakhir
Babak 16 besar
Pertandingan babak 16 besar ini di lakukan melalui undian yang di lakukan oleh pihak UEFA selaku pengelola kejuaraan. Babak 16 besar ini menggunakan sistem Knock Out dimana setiap tim bertanding sebanyak dua kali (kandang-tandang). Undian yang di lakukan untuk pertandingan di babak ini harus menghormati peraturan berikut ini :
  • Klub yang berasal dari asosiasi yang sama tidak bisa bertemu satu sama lainnya.
  • Juara dan runner-up dari grup yang sama di babak penyisihan grup tidak diperbolehkan bertemu lagi.
  • Sesama juara grup tidak bisa bertemu satu sama lainnya
  • Sesama runner-up grup tidak bisa bertemu satu sama lainnya.
  • Klub yang menjadi runner-up di babak penyisihan harus menjadi tuan rumah di pertandingan pertama.
Tim yang lolos dari babak 16 besar ini di tentukan melalui sistem aggregat (selisih) gol yang terjadi antara kedua tim yang bertanding. Tim yang memiliki selisih gol terbaik lolos kebabak PERDELAPAN FINAL.

Perdelapan final
Ke-delapan klub yang lolos dari babak 16 besar adalah yang menjadi peserta di babak ini. Pada babak ini ke-delapan tim yang menjadi peserta di undi kembali untuk mendapatkan lawannya masing-masing dengan melupakan persyaratan yang terdapat di babak sebelumnya. Pertandingan di babak ini menggunakan sistem knock out dimana setiap tim bermain sebanyak dua kali (kandang-tandang) dimana klub dengan aggregat gol terbaik yang lolos kebabak selanjutnya.

Semi-final
Empat tim yang lolos dari babak sebelumnya (perdelapan final) adalah tim yang menjadi peserta di babak semi-final ini. Setiap tim bertanding sebanyak dua kali dengan sistem kandang-tandang, tim yang memiliki aggregat gol terbaik setelah melalui dua pertandingan lolos ke babak final.

Final
Pertandingan final di langsungkan dalam satu pertandingan di tempat netral yang telah di tentukan jauh hari sebelum kedua tim peserta di babak ini di ketahui. Jika pertandingan berakhir dengan kedudukan berimbang di waktu normal (2x45 menit) maka pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu selama 2x15 menit. Jika salah satu tim mencetak lebih banyak gol dari lawannya setelah babak perpanjangan waktu berlangsung maka tim tersebutlah yang berhak menjadi juara. Jika di dalam babak perpanjangan waktu skor masih tetap imbang, maka pertandingan di lanjutkan ke babak adu penalti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar