Rabu, 15 Desember 2010

Loket tutup, Fans mengamuk

Ketua Panitia Lokal (LOC) Piala AFF 2010, Joko Driyono tak ingin menyalahkan siapapun atas kericuhan yang terjadi pada penjualan tiket, Selasa 14 Desember 2010 sore. Menurutnya, kejadian tersebut hanya bersifat situasional saja.

"Kejadian ini bukan karena miskomunikasi, tapi situasional saja," kata Joko kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Selasa, 14 Desember 2010.

Menurut Joko, pihaknya sebenarnya telah mencoba berempati dengan perjuangan para pembeli yang telah mengantre sejak subuh. Karena itu, panitia memutuskan untuk membuka loket dua jam lebih awal.

"Penjualan tiket harusnya dilakukan sejak pukul 12.00 WIB hingga 19.00 WIB. Namun karena kami berempati dengan para suporter maka kami membukanya mulai pukul 10.00 WIB. Cara penutupannya saja yang terlihat tak berempati," kata Joko.

Sekitar seratus pembeli sempat mengamuk saat panitia menutup loket  di pintu X SUBGK. Mereka lantas beramai-ramai mendatangi kantor PSSI dan meminta agar pintu loket kembali dibuka.

Calon penonton yang tak puas langsung berteriak-teriak di depan kantor PSSI. Mereka juga memaksa untuk masuk dan bertemu dengan pengurus PSSI dan wakil dari panitia lokal.

Suasana baru mereda setelah Joko yang baru saja melakukan wawancara live di halaman PSSI meminta pintu loket dibuka kembali.

Joko juga mengatakan kalau pihaknya tak mungkin menambah jumlah loket untuk menampung animo penonton. Menurutnya, langkah itu justru berpotensi membuat jumlah penonton bakal melebihi kapasitas SUGBK.

"Kalau loket dibuka lebih dari dua akan sulit untuk melakukan sinkronisasi dalam waktu yang singkat. Akibatnya, jumlah penonton bisa jadi melebihi kapasitas SUGBK. Kita fleksibel saja," kata Joko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar