Jumat, 10 Desember 2010

Pemain Timnas dilarang diwawancara

Pelatih Alfred Riedl melarang para pemain tim nasional Indonesia untuk melakukan wawancara di media. Firman Utina dan kawan-kawan hanya boleh memberikan komentar seusai latihan.

Euforia berlebihan yang dialami timnas Indonesia membuat Riedl mengambil keputusan tegas. Pelatih asal Austria itu tidak ingin pemainnya terganggu konsentrasinya jelang semifinal melawan Filipina, 16 Desember 2010.

Selama ini pemain timnas Indonesia bisa dengan bebas memberikan komentar kepada media, baik di dalam hotel atau pun saat diundang ke stasiun-stasiun televisi. Namun, para pemain sudah tidak bisa melakukan hal itu lagi.

"Pemain tidak boleh diwawancara di hotel, tidak boleh diwawancara di stasiun tv mana pun. Titik. Kami juga akan berusaha menjauhkan media dari hotel, karena pemain jadi sangat terganggu. Kami berharap kalian bisa bekerja
sama," ujar Riedl usai latihan di Lapangan C, Senayan Jakarta, Jumat 10 Desember 2010.

Riedl menegaskan pemainnya bukan segerombolan sirkus yang bisa disuruh-suruh. Mantan pelatih timnas Laos dan Vietnam itu tidak segan-segan untuk mengeluarkan pemain dari tim jika melanggar peraturannya.

"Apa yang terjadi saat ini, pemain sudah seperti sirkus. Ini sudah sangat berlebihan. Kami ingin bekerjasama dengan media, tapi bukan seperti ini caranya. Pemain saya bukanlah seperti kuda sirkus dan anda sutradaranya yang bisa menyuruh mereka melakukan ini dan itu. Itu tidak boleh terjadi. Saya berharap kalian mau bekerjasama," pungkas Riedl.

"Pemain hanya boleh diwawancara saat berjalan dari lapangan ke bus. Jika ada pemain yang melanggar saya akan tendang keluar dari tim," tutup Riedl.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar