Senin, 13 Desember 2010

Rahasia hadapi Philipina

Pelatih Timnas, Alfred Riedl terus mematangkan persiapan timnya jelang duel lawan Filipina, 16 Desember 2010. Pada latihan pagi tadi, Riedl pun menyiapkan jurus jitu mengantisipasi serangan balik Azkals.

"Kami mematangkan latihan taktik hari ini. Baik ofensif maupun defensif, karena pertandingan sudah semakin dekat," kata Riedl kepada wartawan di Lapangan Timnas, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Desember 2010.

"Saat memegang bola, kami akan memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin dan kami juga berlatih untuk menghadapi serangan balik yang cepat," sambung pelatih asal Austria itu.

Filipina sempat mendapat kritik dari pelatih Vietnam, Henrique Calisto. Pelatih asal Portugal tersebut menilai Filipina bermain terlalu defensif saat mengalahkan timnya 2-0 di penyisihan Grup B beberapa waktu lalu.

Vietnam memang tampil mendominasi saat bertemu Filipina. Namun kokohnya pertahanan tim lawan membuat tuan rumah tak mampu menjebol gawang Filipina yang dikawal oleh Neil Etheridge.

Sebaliknya dua serangan balik Filipina justru berbuah gol. Masing-masing dicetak oleh C Greatwitc menit ke-38 dan Phil Younghusband menit ke-79'.

Strategi yang sama juga diterapkan oleh Filipina saat bertemu Myanmar di partai pamungkas. Dalam duel yang berakhir 0-0 ini, Myanmar juga tampil mendominasi namun nyaris kebobolan lewat serangan balik Filipina.

Meski mendapat kritik, Filipina sepertinya tak ambil pusing. The Azkals berniat untuk tetap mempertahankan gaya bermainnya saat bertemu Indonesia di semfiinal Piala AFF, 16 Desember dan 19 Desember 2010.

"Kami sudah diberitahu tentang gaya Filipina. Saya rasa kami tahu lawan, bahkan sangat mengenal.Vietnam kalah dari Filipina karena Filipina sukses melakukan dua serangan balik yg menghasilkan gol," kata Riedl.

Indonesia akan berhadapan dengan Filipina sebanyak dua kali. Laga pertama 16 Desember dan laga kedua 19 Desember 2010. Kedua duel ini digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar